Rabu, 14 Juli 2010

MONOLOG

Matahari kini malu tampakkan senyumannya
Begitu juga dia yang selalu bercumbu dengan kehampaan jiwa
Namun hari seakan memberi warna baru
Nafas sang putri sewangi mawar putih
Senyum mengembang menaklukkan dunia
Dan seluruh alam pun seakan bersujud
Bersimpuh dalam monolog ciptaan Sang Agung

Namun kini ia hilang bagai ditelan bumi
Meninggalkan catatan kelam
Yang kini rajin mengalir dari ujung penaku
Saat ini…
Detik ini…
Aku semakin muak dengan penaku
Yang tak henti-hentinya menari
Diatas lembaran kertas putih
~”O”~
Karya:
Vajry Vay

2 komentar:

Lencana Facebook